Targetkan 22.000 Rutilahu di Tahun 2022, Hj Iis Turniasih Apresiasi Program Pemprov Jabar
DETIKTODAY.COM – Dampak dari Pandemi Covid-19 begitu sangat dirasakan oleh seluruh wilayah di Indonesia khususnya di Jawa Barat. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah beserta Anggota Legislatif berbondong-bondong bekerja sama untuk membuat terobosann dalam upaya mengembalikan ekonomi masyarakat seperti sedia kala.
Program-program Pemerintah Daerah telah diberlakukan, dari Mulai Pemberlakuam Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ber level, dinukanya kembali fasilitas-fasilitas umum masyarakat dan masih banyak lainnya. hal itu ternyata belum cukup ampuh untuk menopang perekonomian masyarakat Jawa Barat.
Kini Pemerintah Daerah (Pemprov) Jawa Barat akan mengaplikasikan Program Rumah Tiddak Layak Huni (Rutilahu) kembali program yang dibentuk oleh Pemerintah Pusat yang diharapkan program tersebut dapat membuka lapangan kerja untuk masyarakat Jawa Barat.
Kabar tersebut rupanya disambut dan diapresiasi baik oleh masyarakat terutama oleh Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj Iis Trusniasih.
Anggota DPRD Jabar dari Fraksi PDI Perjuangan ini mengungkapkan.
“Kami mengapresiasi program Rutilahu yang dilaksanakan oleh pemerintah provinsi Jawa Barat, pembangunannya tidak dalam satu wilayah RT saja tetapi posisinya tersebar sampai ke desa- desa,” ucapnya saat dikonfirmasi, Sabtu 09 Oktober 2021.
Iis menambahkan, program perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu) yang digulirkan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) tidak hanya bertujuan untuk menghadirkan hunian sehat. Tetapi juga menstimulus pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
“Satu perbaikan rutilahu bisa mempekerjakan tiga sampai empat orang. Belum lagi material dan bahan baku bisa menggerakkan ekonomi,” kata legislator PDI Perjuangan.
Iis menyebutkan, program Rutilahu tersebut saat ini sudah menyasar ke 35 kepala keluarga di tiap desa.
Agar program ini lebih massif, dia mendorong kepada pihak terkait untuk meningkatkan anggarannya.
“Kami mendorong kepada pihak terkait untuk meningkatkan pagu anggaran Rutilahu yang awalnya 17,5 juta per unit menjadi 25 jt per unit. Mengingat target Pemerintah Provinsi Jawa Barat di tahun 2022 pembangunan Rutilahu sebanyak 22.000 unit,” ungkapnya.
Dijelaskan, pembangunan Rutilahu ini sempat tertunda selama 10 tahun dikarenakan kurang terjalinnya komunikasi antara LPM Desa dengan Korfas Perkim di masing-masing UPTD.
“Perlu adanya komunikasi antara LPM Desa dengan Koordinator Fasilitator Perkim di masing-masing UPTD, sehingga nantinya ada suatu rumusan yang didasar dengan asas kesamarataan bagi para penerima bantuan,” pungkasnya.
Pada saat masa Pandemi Covid-19 kini perekonomian masyarakat masih dalam tahap pemulihan. Jangankan untuk membenahi rumah untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja masih kadang belum terpenuhi. Dan semoga dengan adanya Program Rutilahu di Jawa Barat akan sedikit membantu masyarakat dalam membenahi rumahnya karna bagaimanapun juga rumah merupakan satu kebutuhan hidup yang tidak dapat dikesampingkan.