Ismail Sabri, Calon Terkuat PM Malaysia yang Baru
Hari jumat (20/08) bisa jadi menjadi sejarah baru untuk Malaysia. Pasalnya, pada hari tersebut direncanakan akan ada pengumuman Perdana Menteri Malaysia yang baru.
Ada dua kandidat kuat untuk menduduki posisi Perdana Menteri, yakni Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia yang juga Wakil Presiden UMNO Ismail Sabri Yaakob dan pemimpin oposisi Malaysia yang juga Presiden PKR Anwar Ibrahim.
Semua anggota parlemen mengirimkan nama kandidat secara terpisah kepada kerajaan, untuk ditunjuk membentuk pemerintahan. Hingga berita ini diturunkan, kerajaan belum mengumumkan nama kandidat yang unggul.
Anwar dikabarkan berhasil mengamankan semua anggota parlemen oposisi yang berjumlah 105 orang. Sementara itu, Ismail Sabri Yaakob dianggap memiliki peluang terbesar. Kader United Malays National Organisation (UMNO) itu menjabat wakil perdana menteri di era Muhyiddin Yassin dan mengepalai penanganan pandemi Covid-19 di Malaysia.
Muhyiddin Yasin sendiri mengundurkan diri pada Senin (16/08) setelah dianggap gagal menangai pandemi Covid-19 di Malaysia dan kehilangan mayoritas dukungan di Parlemen.
Pengumuman perdana menteri baru akan diumumkan setelah Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah melakukan pertemuan dengan raja-raja Melayu.
Sebelumnya, 220 anggota parlemen menyerahkan surat akuan bersumpah yang berisikan satu nama anggota parlemen yang dicalonkan menjadi calon perdana menteri.
Dari komposisi tersebut, berhembus kabar Ismail Sabri mendapatkan dukungan dari 114 anggota parlemen. Jumlah ini dinilai cukup untuk menjadikannya Perdana Menteri mengingat hanya diperlukan 111 suara dari total 220 anggota. Sekadar informasi, anggota parlemen Malaysia berjumlah 222 orang, namun dua orang telah meninggal dunia.
Kisruh politik di Kuala Lumpur bereskalasi ketika Malaysia dibekap pandemi corona dan kelesuan ekonomi. Rapuhnya stabilitas ditengarai ikut mengusir investor asing dari negeri jiran ini dan sekaligus memperkuat arus aliran modal ke luar negeri.
Saat ini Kuala Lumpur melaporkan angka infeksi corona harian mencapai rekor dengan 22.000 kasus. Ironisnya, lonjakan kasus infeksi corona terjadi di tengah pembatasan sosial berskala besar yang berlaku sejak pertengahan Mei lalu.