Nasional

Perilaku Lukas Enembe Ganggu Sesama Tahanan

Detiktoday.com – Perilaku Gubernur Papua yang Nonaktif, Lukas Enembe, telah mengganggu para tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan kebiasaannya buang air kecil dan meludah sembarangan di area Rutan KPK. Atas ketidaknyamanan ini, para tahanan KPK membuat surat pengaduan mengenai perilaku Lukas Enembe.

Namun, Pengacara Lukas, Petrus Bala Pattyona, membela kliennya dengan mengatakan bahwa perilaku tersebut bukanlah akibat ketidakbersihan, melainkan karena Lukas Enembe mengalami kondisi kesehatan yang membuatnya tidak mampu merawat diri sendiri.

Petrus menjelaskan bahwa istilah yang lebih tepat adalah Lukas Enembe tidak memiliki kemampuan untuk merawat dirinya sendiri.

“Istilah yang benar adalah Bapak Lukas tidak mampu mengurus diri sendiri, tidak jorok. Dia (Lukas Enembe) tidak mampu (urus diri sendiri),” kata Petrus di gedung Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Senin (7/8) malam.

Petrus mengklaim bahwa ia telah mengenal kliennya sejak saat Lukas Enembe menjabat sebagai Bupati Puncak Jaya hingga menjadi Gubernur Papua, dan selalu melihatnya menjaga kebersihan.

Petrus menambahkan bahwa istilah “jorok” sebenarnya tidak sesuai, dan menganggapnya sebagai ekspresi berlebihan.

“Soal kebersihan, saya menyaksikan sendiri, di rumah negara, rumah pribadinya, bersih. Jadi istilah jorok itu sebenarnya salah. itu terlalu hiperbola itu,” kata Petrus.

Pengacara lain dari Lukas, OC Kaligis, juga menyatakan bahwa mereka telah memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta untuk mengubah status tahanan Lukas Enembe menjadi tahanan kota.

OC Kaligis menjelaskan bahwa kondisi kesehatan Lukas Enembe sudah memburuk sehingga dia tidak dapat mandi atau merawat dirinya sendiri, yang akhirnya mengganggu tahanan lain di Rutan.

Teman-teman tahanan membantu merawat Lukas Enembe, namun situasinya telah menciptakan ketidaknyamanan bagi mereka.

Show More

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detect

Please consider supporting us by disabling your ad blocker