Politik

Ridwan Kamil Berpotensi Jegal Anies di Pilkada Jakarta 2024

Detiktoday.com – Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai skenario pembentukan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Pilkada Jakarta dengan mengusung Ridwan Kamil berpotensi menjegal pencalonan Anies Baswedan.

“Ketika Golkar sepakat untuk mengusung Ridwan Kamil, sebenarnya bukan hal yang nekat gitu, karena potensi menangnya besar. Menimbang ada kemungkinan Aniesnya bisa jadi enggak maju,” kata Agung, kemarin.

Agung menjelaskan potensi Anies tak bisa maju di Pilkada Jakarta apabila PKS, NasDem dan PKB berpaling untuk mendukung Ridwan Kamil lewat skema KIM Plus. Pasalnya, ketiga partai itu sudah memiliki niat merapat bergabung ke koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.

DPP PKS dan NasDem sudah menyatakan dukungannya secara lisan kepada Anies. Sementara PKB baru memberikan dukungan kepada Anies di level kepengurusan partai tingkat provinsi.Jika kondisi ini terjadi, Agung menganggap peluang RK untuk menang di Pilkada Jakarta lebih terbuka besar lantaran akan melawan kotak kosong.

Pengamat politik Universitas Al Azhar, Ujang Komaruddin sebelumnya memperkirakan, fenomena kotak kosong meningkat pada ajang Pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024. Skema “memborong partai” sejak awal dimunculkan “KIM Plus” demi mengunci kemenangan pada pilkada.

“Kelihatannya KIM Plus punya skema atau format memborong parpol agar tidak ada lawan, agar bisa lawan kotak kosong, agar mudah menang,” kata Ujang Komaruddin, Senin (5/8) malam.

Salah satunya bakal terjadi di Pilkada Jakarta. Ada sejumlah partai politik yang tadinya telah punya calon untuk diusung, justru menunjukkan tanda-tanda merapat ke KIM Plus. Setidaknya ada tiga partai politik di luar poros KIM pada Pilpres 2024 yang diperkirakan bergabung: Partai Nasdem, PKS, dan PKB.

Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno juga mengkritik, wacana pasangan calon tunggal melawan kotak kosong pada Pilkada Jakarta 2024 menjadi ironi bagi demokrasi Indonesia.

“Tentu ini ironi dan sangat lain,” kata Adi, Selasa (6/8). Adi mempertanyakan sikap partai politik atas wacana munculnya kotak kosong pada pilkada kali ini. Ia menilai partai politik seolah tak punya pilihan untuk mengajukan kadernya menjadi calon pemimpin.

“Partai seakan-akan enggak punya calon, enggak punya kader, enggak punya pilihan politik untuk bertanding di Jakarta,” kata dia.

Show More

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detect

Please consider supporting us by disabling your ad blocker