ADHIKARYA PARLEMEN

Diah Fitri: Literasi Bukan Sekadar Membaca, tapi Tameng Melawan Hoaks

detiktoday.com — Dalam rangka memperingati Hari Literasi Internasional, Anggota DPRD Jawa Barat Diah Fitri Maryani, SE., MM menekankan bahwa literasi di era digital harus dimaknai lebih luas dari sekadar kemampuan membaca dan menulis. Menurutnya, literasi harus menjadi alat utama dalam menangkal penyebaran hoaks dan informasi menyesatkan yang kian marak di tengah masyarakat.

“Saat ini, kemampuan literasi tidak cukup hanya dengan membaca buku. Yang lebih penting adalah bagaimana masyarakat bisa memahami, menyaring, dan memverifikasi informasi, terutama di media sosial,” ujar Diah dalam keterangannya, Senin (8/9/2025).

Politisi Fraksi PDI Perjuangan itu menyoroti derasnya arus informasi yang membanjiri ruang digital. Jika tidak disikapi dengan kecakapan literasi, masyarakat berisiko mudah terprovokasi, bahkan ikut menyebarkan kabar bohong tanpa disadari.

“Hoaks bisa memecah belah, menimbulkan keresahan, bahkan merusak kepercayaan publik terhadap institusi. Itulah kenapa literasi adalah fondasi penting dalam menjaga kewarasan informasi,” jelasnya.

Diah juga mengajak seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, komunitas, media, hingga dunia pendidikan untuk memperkuat edukasi literasi digital. Salah satunya melalui pelatihan cek fakta, kampanye literasi berbasis komunitas, dan kegiatan membaca bersama keluarga.

“Perlu ada pendekatan kolaboratif dan sistematis agar literasi benar-benar menjadi gerakan sosial. Terutama melibatkan generasi muda sebagai motor utama perubahan,” katanya.

Ia menekankan pentingnya membekali anak-anak dan remaja dengan keterampilan berpikir kritis sedini mungkin. Menurutnya, mereka adalah garda terdepan dalam menghadapi banjir informasi, sehingga perlu difasilitasi dengan pembelajaran yang adaptif, baik di sekolah maupun di luar lingkungan formal.

Peringatan Hari Literasi Internasional tahun ini, lanjut Diah, harus menjadi momentum refleksi bersama bahwa literasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan strategis dalam membangun masyarakat yang cerdas, tahan terhadap manipulasi, dan bijak dalam bermedia.

Sebagai informasi, Hari Literasi Internasional diperingati setiap 8 September, dan pertama kali dicanangkan oleh UNESCO pada 17 November 1965. Peringatan ini bertujuan menegaskan pentingnya melek huruf sebagai hak dasar manusia yang berpengaruh terhadap pembangunan pribadi, komunitas, dan bangsa.

Show More

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detect

Please consider supporting us by disabling your ad blocker