Bakti Sosial di Hari Lahir Pancasila, Ineu Purwadewi Serukan Implementasi Nilai Bung Karno
Detiktoday.com — Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Barat, Ineu Purwadewi Sundari, menggelar kegiatan bakti sosial sebagai bagian dari peringatan Hari Lahir Pancasila,
Ineu menekankan bahwa bakti sosial bukan sekadar kegiatan berbagi bantuan, melainkan cara konkret untuk menghidupkan kembali nilai-nilai perjuangan proklamator sekaligus penggagas Pancasila, Soekarno atau Bung Karno. Ia menyebut kegiatan sosial ini sejalan dengan semangat gotong royong dan keadilan sosial yang menjadi inti ajaran sang proklamator.
“Bung Karno mengajarkan bahwa kebesaran bangsa terletak pada keberpihakannya terhadap rakyat. Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari semangat itu,” ujar Ineu.
Menurut Ineu, kegiatan ini menjadi bagian dari upaya menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup yang membumi dan aplikatif.
Ineu juga menggarisbawahi pentingnya aktualisasi Trisakti, konsep yang dicetuskan Bung Karno—yakni berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan—sebagai prinsip pembangunan berkelanjutan.
“Trisakti bukan slogan, melainkan strategi untuk membangun bangsa secara menyeluruh. Ini bisa dimulai dari hal kecil, seperti mendorong kemandirian ekonomi masyarakat lokal dan melestarikan nilai-nilai budaya,” katanya.
Ia juga menyatakan bahwa momen Hari Lahir Pancasila adalah waktu yang tepat untuk kembali merefleksikan arah kebangsaan Indonesia ke depan. Ia berharap nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila dapat menjadi kekuatan pemersatu bangsa, terutama di tengah tantangan polarisasi sosial dan politik.
Dalam kegiatan tersebut, Ineu turut menyampaikan bahwa peran wakil rakyat tidak hanya terbatas pada legislatif dan pengawasan, tetapi juga hadir langsung di tengah masyarakat untuk mendengar dan merespons kebutuhan warga secara langsung.
“Kami ingin mendekatkan DPRD kepada masyarakat. Kegiatan ini bukan agenda seremonial, tetapi wujud tanggung jawab moral dan politik untuk terus berpihak pada rakyat,” tegasnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang berpotensi memecah belah. Menurutnya, nilai-nilai toleransi, gotong royong, dan musyawarah harus terus dijaga dalam kehidupan sehari-hari.
“Indonesia tidak dibangun dalam satu warna. Justru keberagaman kita adalah kekuatan. Maka mari terus pelihara persaudaraan di tengah perbedaan,” ujarnya.