ADHIKARYA PARLEMEN

Hj Ijah Hartini : Perbaikan Infrastruktur Menjadi Syarat Pangandaran Menjadi Bali Kedua Indonesia

detiktoday.com – Sebuah anekdot mengatakan kalau Bali justru lebih terkenal ketimbang Indonesia. Saking populernya, banyak turis mancanegara mengira kalau Bali adalah negara tersendiri. Memang keindahan Pulau Dewata ini telah diminati sejak lama sebagai destinasi liburan

Mulai dari keindahan pantai, gunung, danau, hingga budaya di pulau seribu pura ini menjadi daya pikat bagi wisatawan. Tak heran jika aktivitas pariwisata Indonesia masih berpusat di Indonesia. Namun, ternyata negeri permai ini memiliki beragam destinasi lain yang tak kalah menarik. Makanya destinasi tersebut ditetapkan sebagai Bali Baru oleh pemerintah Indonesia.

Masyarakat Kabupaten Pangandaran saat ini memiliki ruang publik baru. Hal itu menyusul progres pembangunan alun-alun di pusat perkantoran Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.

Kini banyak warga yang sudah memanfaatkan kawasan itu. Warga berdatangan untuk sekedar berfoto dan menikmati keindahan bangunan dan pemandangan alun-alun yang berada di puncak bukit tersebut.

Anggota DPRD Jabar dari Fraksi PDI Perjuangan Hj Ijah Hartini mengatakan pembangunan kota baru di pangandaran ini sesuai dengan nawacita yakni menjadikan Pangandaran menjadi Bali kedua Indonesia. Hal ini tentunya harus ditunjang dengan infrastruktur yang memadai.

Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan yang lebih lebih besar ke Pangandaran, menurut dia, perbaikan infrastruktur. Terutama akses transportasi mutlak gencar dilakukan.

“Di mana pun, akses, sekali akses, penting dalam menarik wisatawan. Kawasan boleh indah, tapi kalau minim akses, akan sulit mendatangkan lebih banyak wisman, sebab orang membutuhkan kemudahan berpergian, Disamping itu juga ditunjang dengan permukimannya yang sudah layak huni, tidak kumuh lagi,”ujarnya.

Saat ini kawasan wisata Pantai Pangandaran, sudah seperti daerah wisata Bali kedua. Jika datang akhir pekan, long week end atau libur panjang sekolah, pantai Pangandaran selalu dibanjirii puluhan ribu pengunjung yang menyemut.

“Baik wisatawan domestik dari daerah Ciamis dan Sekitarnya, maupun dari berbagai daerah yang ada di wilayah Jawa Barat Dan Jakarta serta kota-kota lainnya di Indonesia. Bahkan saat ini wisatawan mancanegara juga sudah berbondong-bondong,”paparnya

Awalnya, Lanjut Hj Ijah mengungkapkan bahwa pembangunan alun alun berdiri di lahan yang dulunya hutan sebagai tangkapan atau resapan air bagi masyarakat. Lalu dibabad hutannya dan dijadikan pembangunan.

“Diharapkan dengan adanya pembangunan kota baru, harus tetap menjaga keselamatan lingkungan hidup. Terutama mengembalikan sumber air. Karena bukit karkas ini selama ini menjadi sumber air untuk wilayah sekitar. Maka diharapkan pemda menanam kembali tumbuhan yang menjadi resapan air seperti pohon Picung dan pohon aren,”tandasnya.

Oleh karena itu saya meminta pemda menanam kembali tumbuhan yang menjadi resapan air seperti pohon Picung dan pohon aren guna mengembalikan kembali sebagai area resapan air. Dan dari revitalisasi ini diharapkan penataan di Pantai Pangandaran dapat memberikan dampak ekonomi bagi nelayan dan masyarakat sekitar nantinya.

Show More

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detect

Please consider supporting us by disabling your ad blocker