Iis Turniasih Harap Flyover Ciroyom Bandung Segera Dioperasikan
Detiktoday.com – Kehadiran flyover Ciroyom Kota Bandung diharapkan mampu mengurai kemacetan yang kerap terjadi di sekitar pintu perlintasan KA dekat Stasiun dan Pasar Ciroyom.
Diketahui, Flyover Ciroyom dibangun sepanjang 700 meter dan pengerjaan fisiknya telah selesai sejak Mei 2024 lalu yang menelan biaya Rp 43 miliar. Kendati demikian, hingga saat ini flyover tersebut belum digunakan.
Anggota Komisi IV DPRD Jabar Hj. Iis Turniasih mendorong pemerintah provinsi Jawa Barat untuk segera meresmikan flyover Ciroyom Kota Bandung.
Kehadiran flyover Ciroyom diatas perlintasan kereta api ini menurut Iis sangat membantu mengurai kemacetan lalu lintas di ruas jalan Abdulrahman Saleh.
“Pembangunan flyover ini sebetulnya sudah selesai harapannya Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera mengambil langkah agar peresmian dan pembukaan flyover Ciroyom ini bisa segera dibuka untuk mengurai kemacetan,” kata Iis Turniasih, Kamis 8 Agustus 2024.
Jembatan layang ini berdiri di wilayah dua kecamatan di Kota Bandung, yakni Kecamatan Andir dan Cicendo tujuannya untuk mendukung operasional Kereta Api (KA) Feeder Whoosh relasi Bandung-Padalarang PP.
“Mudah-mudahan secepatnya, koordinasi tentu saja dibutuhkan oleh Kepala Dinas untuk berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan agar dapat seger dimanfaatkan, apalagi dalam upaya memberikan pelayanan pengguna Kereta Api Feeder Whoosh relasi Bandung-Padalarang yang diperkirakan kn terus berkembang penumpangnya,” kata Iis.
Flyover yang membentang antara Jalan Arjuna dan Jalan Ciroyom ini dibangun oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub. Sehingga izin pengoperasian jembatan layang yang kini sudah selesai dibangun namun masih ditutup ini harus melalui DJKA.
Kemenhub untuk kemudian diserahkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Kendati demikian, Pemprov belum bisa memastikan jadwal kapan Flyover Ciroyom akan resmi dibuka dan difungsikan untuk dilintasi kendaraan.
“Sebaiknya segera dipercepat mengingat kemacetan dikawasan tersebut cukup padat, apalagi segala sesuatunya seperti izin operasional sudah ditempuh,” imbuh politisi PDI Perjuangan asal Dapil X Jabar meliputi Kabupaten Purwakarta dan Karawang ini.
