ADHIKARYA PARLEMEN

Ineu Sosialisasi Pencegahan Stunting Saat Reses I Tahun Sidang 2021

Ineu Sosialisasi Pencegahan Stunting Saat Reses I Tahun Sidang 2021 Desa Cisempur, Kecamatan Jatinangor

Detiktoday.com – “Hari ini memang saya mengkhususkan Reses untuk ibu hamil, ibu menyusui, orang tua, orang muda, supaya ada kesadaran untuk menjaga anaknya terhindar dari stunting. Saya berharap selain sosialisasi juga kedepannya ada Perda yang mengatur stunting, kemudian partisipasi pemerintah daerah terhadap penanganan stunting ini juga bisa berjalan maksimal,” ujar Dr. Ineu Purwadewi Sundari, S.Sos., M.M saat reses I Tahun Sidang 2021 di Kabupaten Sumedang, 2 Desember 2021.

Dalam reses yang diselenggarakan di Gor Desa Cisempur Kecamatan Jatinangor tersebut Ineu memaparkan, stunting terjadi akibat buruknya gizi orang tua ketika mengandung anaknya. Kondisi tersebut berpotensi mempengaruhi proses tumbuh kembang embrio sejak hari pertama sampai 38 minggu di dalam rahim seorang ibu.

“Stunting terjadi akibat gizi buruk orang tua yang sedang mengandung. Bisa juga kebiasaan merokok yang bisa menyebabkan gangguan tumbuh kembang otak bayi di dalam kandungan,” papar Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat tersebut.

Hasil rapat terbatas (ratas), kata Anggota DPRD Dapil Sumedang, Majalengka, Subang ini, pemerintah telah menargetkan program penurunan stunting guna mencapai Indonesia emas di tahun 2045 nanti. Atau minimal di 2022 nanti, angka penurunan stunting bisa lebih kelihatan dari tahun sebelumnya.

“Kondisi stunting di Jabar berdasarkan hasil survei pada 2009 berhasil menurunkan 35,3 Persen. Pada 2018 mencapai 21,1 Persen, dan pada 2019 mencapai 26.2 persen,” ujarnya.

Ineu menambahkan, dalam rewes ini selain menyerap aspirasi juga menyiapkan diri supaya nanti menciptakan anak-anak menjadi sumber daya manusia yang betul-betul berkualitas dan terbebas stunting.

Ditambahkannya, ada inovasi terkait dengan daun kelor yang ternyata banyak manfaat salah satunya untuk menghindari stunting.

“Kita mengimbau kepada masyarakat khususnya ibu hamil untuk rutin dan teratur menimbangkan anaknya serta memeriksakan kesehatan anaknya ke Posyandu dan Puskesmas sehingga betul-betul bisa terhindar dari stunting. Jika terdeteksi sejak dini insya allah stunting tidak akan mengenai anak anak kita,” ujar Ineu.

Dia berharap, Sumedang harus turun tingkat stunting pada tahun 2024 dengan zero persen. Sebab, Pemkab Sumedang telah gencaya melaksanakan sosialisasi penanganan stunting.

“Tentunya dalam 2 tahun ke depan ini kan harus ada lonjakan kinerja yang betul-betul bisa dilakukan secara bersama-sama di Jawa Barat. Selain itu, kita juga fokus ke perencanaan dan anggaran tentunya kita juga melakukan kerjasama dengan berbagai pihak selain stakeholder juga secara pentahelix juga dengan swasta, para akademisi kita harus melakukan kerjasama dalam rangka penurunan angka stunting di Jawa Barat,” ujarnya.

Show More

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detect

Please consider supporting us by disabling your ad blocker