ADHIKARYA PARLEMEN

Jelang PTM, Weni Dwi Aprianti Minta Pemerintah Pantau Kenaikan Kasus Covid-19

Detiktoday.com – Pemerintah akan memberlakukan pembelajaran tatap muka. Namun, saat ini situasi Covid-19 tengah meningkat Sejumlah pihak mendesak pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada Juli mendatang ditunda. Pasalnya, kasus Covid-19 kian melonjak dan menembus 2 juta orang.

Penambahan kasus harian mencapai 14.536 orang. Angka tersebut merupakan penambahan tertinggi sejak kasus Covid-19 pertama kali diumumkan pada 2 Maret 2020.

Anggota komisi 1 DPRD Jabar Weni Dwi Aprianti, S.Ab., mengatakan, mengenai pembelajaran tatap muka ini harus melihat perkembangan kondisi penyebaran Covid-19.

“Saya kira, yang pertama harus kita lihat perkembangan sampai akhir Juni apakah trennya akan semakin naik atau tidak atau bahkan bisa melandai,” katanya saat dihubungi, Rabu, 09/06/2021.

Namun, dia menuturkan, pembelajaran tatap muka merupakan sebuah kebutuhan. Karena, untuk mengembalikan psikologis anak yang telah kehilangan suasana sekolah. Meski diakui pembelajaran dua jam belum begitu efektif.

“Anak-anak sudah lama kehilangan suasana sekolah. Jadi ini konteksnya adalah untuk mengobati psikologis anak, karena itu dia ga bisa diukur selama kuantitatif efektif dan tidak efektif, tapi soal mengobati psikologi anak supaya dapat suasana sekolah lagi,” ujar politikus PDI Perjuangan ini.

Ia menjelaskan, pembelajaran tatap muka sifatnya tidak serentak nasional. Kewenangan menyelenggarakan berada di tangan Pemda.

Lalu, orang tua siswa memiliki hak penuh terhadap anaknya apakah memperbolehkan mengikuti pembelajaran tatap muka atau tidak.

“Jadi tidak ada paksaan sama sekali terkait ini semuanya. Karena itu sekali lagi kita lihat perkembangan tren kenaikan ini, sambil sekolah melakukan persiapan-persiapan sesuai dengan protokol kesehatan plus malakukan simulasi-simulasi. Karena learning lost ini sudah terjadi,” tutupnya.

Seperti diberitakan, kasus Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia yang melonjak drastis pascamudik dan libur Lebaran 2021, termasuk di Jawa Barat, menjadi sorotan. Data terakhir, kasus positif Covid-19 di Jabar bertambah 1.562 orang.

ketika PTM terbatas akan ada mobilitas tinggi yang dilakukan para siswa. Mobilitas itu tidak terkontrol dan dapat menyebabkan risiko tinggi tertular virus.

Weni menilai kedisipilinan protokol kesehatan Covid-19 pada beberapa daerah di Jawa Barat dinilai rendah di bawah Nasional. Menurutnya, partisipasi masyarakat dalam penggunaan masker abai dan memicu peningkatan kasus positif.

Show More

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detect

Please consider supporting us by disabling your ad blocker