Nia Purnakania: Kolaborasi Antar-Pihak Kunci Penguatan Produk Lokal dan Ekonomi Daerah
Detiktoday.com – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj. Nia Purnakania, SH., M.Kn., menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendorong penguatan produk lokal dan pengembangan ekonomi daerah.
Hal ini disampaikan Nia saat mengikuti kunjungan kerja Panitia Khusus (Pansus) VIII DPRD Jabar ke pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) BMC milik PT. Agronesia, 11 Juni 2025.
“Keberhasilan pengembangan produk lokal tidak bisa berdiri sendiri. Harus ada ekosistem yang mendukung, mulai dari produksi hingga distribusi. Dan itu memerlukan kolaborasi yang kuat di semua lini,” ujar Nia.
Menurut politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini, PT. Agronesia memiliki potensi besar untuk memperluas pasar melalui produk AMDK BMC. Namun, agar produk lokal seperti BMC mampu bersaing secara luas, perlu ada penguatan dalam hal strategi pemasaran dan distribusi yang lebih efektif.
“Fasilitas produksi PT. Agronesia sudah sangat memadai. Tantangan ke depan adalah membangun brand awareness dan memperluas akses pasar. Ini penting agar produk kita tidak hanya dikenal di lingkup lokal, tetapi juga bisa masuk ke pasar nasional,” jelasnya.
Nia juga menegaskan bahwa keberhasilan BUMD bukan hanya soal peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), tetapi juga tentang kontribusi nyata terhadap kesejahteraan masyarakat. Ia menyebut, jika BUMD tumbuh dengan baik, maka dampak ekonomi yang ditimbulkan akan merata ke berbagai sektor lain.
“Pertumbuhan PT. Agronesia akan ikut mendorong sektor lain seperti tenaga kerja, logistik, dan kemitraan dengan UMKM. Multiplier effect-nya sangat besar terhadap ekonomi lokal,” tambahnya.
Nia menyampaikan bahwa setiap penyertaan modal dari pemerintah harus disertai perencanaan bisnis yang matang dan akuntabilitas yang tinggi. Ia mendorong agar pengawasan terhadap penggunaan anggaran dilakukan secara berkala dan terukur.
“Transparansi dan efektivitas penggunaan modal negara sangat penting. Setiap rupiah yang digelontorkan harus dapat diukur dampaknya, baik bagi perusahaan maupun bagi masyarakat,” ujarnya.
Nia juga mendorong pemerintah provinsi dan kabupaten/kota agar menjadi pengguna utama produk lokal hasil BUMD sebagai bentuk keberpihakan terhadap produk sendiri. Menurutnya, dukungan pemerintah adalah fondasi untuk memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap kualitas produk lokal.
“Jika pemerintah sendiri tidak memakai produk lokal, bagaimana masyarakat mau percaya? Karena itu saya mendorong agar semua instansi memprioritaskan penggunaan produk BUMD seperti BMC,” ucapnya.
“Produk seperti BMC harus menjadi contoh bagaimana potensi lokal dikelola secara profesional dan memberi manfaat luas. Sudah saatnya kita bangga dan mengedepankan produk buatan daerah sendiri,” pungkasnya.