Rapat Paripurna di Kabupaten Solok, Sumatera Barat dengan agenda pembahasan Raperda PRJMD 2021-2026 berakhir rusuh. Hujan interupsi mewarnai sidang, asbak melayang dan pecah, hingga nyaris adu jotos menjadi pemandangan di sidang tersebut.
Awalnya agenda sidang paripurna dibuka langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Solok, Dodi Hendra dan dihadiri langsung oleh Bupati Solok Epyardi Asda. Sejak awal sidang dibuka dengan agenda penyampaian laporan hasil pembahasan Raperda RPJMD, hujan interupsi dari anggota dewan langsung mewarnai suasana sidang.
Sejumlah anggota mempertanyakan posisi Dodi sebagai pimpinan rapat karena mosi tidak percaya kepada Dodi Hendra masih berjalan.
Lantaran situasi cukup panas, sidang pun terpaksa diskors selama 30 menit. Namun, ketika sidang kembali dibuka oleh pimpinan sidang Dodi Hendra, aksi interupsi dari anggota dewan kembali terjadi.
Salah seorang Anggota DPRD Kabupaten Solok Nazar Bakri menyampaikan pendapat melalui interupsinya. Setelah itu Hafni Hafis anggota dewan dari fraksi Gerinda juga menyampaikan interupsi guna menyampaikan pendapatnya.
Di saat Hafni Hafis menyampaikan pendapatnya, anggota dewan lainnya juga melayangkan interupsi. Bahkan aksi interupsi yang disampaikan oleh sejumlah anggota dewan yang terkesan secara tumpang tindih itu semakin sengit.
Aksi interupsi sejumlah anggota dewan terkait mempersoalkan pimpinan sidang itu, semakin memanas dan sejumlah anggota dewan tersulut emosi. Karena emosi yang tak terkendali, sejumlah anggota dewan pun terlibat aksi saling dorong untuk memisahkan dan meredakan agar tidak terjadi aksi saling pukul.
Petugas Satpol PP melerai dan menenangkan para anggota dewan. Namun kericuhan tetap berlanjut hingga keluar ruang sidang.
Belum ada penjelasan resmi, baik dari pimpinan Dewan maupun pihak sekretariat DPRD atas peristiwa itu. Sidang sendiri kemudian diskors.