ADHIKARYA PARLEMENDaerahPolitik

Pemkab Cianjur Berlakukan PPKM Level 3, Weni Dwi Aprianti Minta Pemerintah Lakukan Pengawasan Ketat Di Cianjur

Weni Dwi Apriani
Anggota DPRD Jabar Komisi I Fraksi PDI Perjuangan Weni Dwi Apriani Setelah Vaksinasi

DETIKTODAY.COM – Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah diberlakukan di seluruh Indonesia bahkan untuk Kabupaten Cianjur pun kini tingkat PPKM berada pada level 3 yang sebelumnya berada di level 2.

Berubahnya level PPKM di Cianjur dapat terlihat melalui beberapa indikator salah satunya dengan sebaraan kasus Covid-19 dan ketrisian rumah sakit yang disebabkan oleh pasien Covid-19 yang kian menurun.

Menyikapi hal itu, Anggota DPRD Jabar Weni Dwi Aprianti mengatakan pengendalian pandemi Covid-19 di Jabar secara umum dan kabupaten Cianjur khususnya berjalan baik.

“Daerah-daerah di Jawa Barat umumnya berada di level 3 dan level 2, termasuk kabupaten Cianjur, Minggu lalu sudah berada di level 2 tetapi sekarang masuk ke level 3, hal ini bisa saja terjadi akibat telah dibukanya sejumlah tempat wisata dimana aktivitas dan mobilisasi masyarakat sudah mulai berjalan, tetapi lemah dalam pengawasan,” ujar Weni, legislator asal PDI Perjuangan asal Dapil IV Kabupaten Cianjur saat di hubungi, Minggu 10 Oktober 2021.

Hal lain Weni menambahkan, kondisi ini dipicu capaian vaksinasi Covid-19 yang tidak mencapai target.

Dari data yang diketahui, capaian vaksinasi kabupaten Cianjur baru 22 persen atau sebanyak 421.812 orang, dari target sasaran 1,9 juta orang.

Angka capaian ini masih jauh dari target sasaran sebesar 50 persen, sebagaimana yang ditetapkan pemerintah pusat.

“Pencapaian vaksinasi yang masih rendah ini bisa menjadi sebab Cianjur yang sebelumnya berada di level 2, menjadi level 3 untuk 14 hari ke depan,” kata Weni.

Meski demikian, pemerintah daerah Kabupaten Cianjur mengklaim bahwa angka penularan dan penyebaran virus corona menurun drastis.

Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Cianjur Yusman Faisal menegaskan, tren kasus Covid-19 menurun drastis. Menurut Yusman, untuk kasus mingguan, turun dari 40 kasus menjadi 15 kasus. Selain itu, dua pusat isolasi terpusat ditutup karena sudah tidak ada pasien.

Akan tetapi, Weni tetap mengingatkan kepada pemerintah daerah juga masyarakat untuk tetap waspada dan disiplin terhadap protokol kesehatan.

“BOR di rumah sakit kini tinggal 8 persen, bahkan satu ruang isolasi sudah tidak ada, tetapi kita jangan sampai lengah, dibukanya tempat wisata dan dilaksanakannya PTM di sekolah harus diimbangi disiplin yang tinggi. Harus diingat, virus Covid-19 masih ada di sekitar kita, ancaman penularan masih ada,” tukas Weni.

Dengan dibukanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiaan Masyarakat (PPKM) bukan berarti kita bebas dari Pandemi Covid-19 serta protokol kesehatan yang sebagai mana telah dianjurkan pemerintah itu diabaikan serta pengawasan pemerintah kepada masyarakat harus dilakukan dua kali lipat mengingat kegiatan masyarakat kini yang sudah kembali menuju normal.

Show More

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detect

Please consider supporting us by disabling your ad blocker