Pemprov Jabar Komitmen Penuhi Kebutuhan Oksigen, DPRD Jabar Beri Apresiasi Langkah Atasi Kelangkaan Oksigen

Detiktoday.com – Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah. Ada dua tahap yang akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tabung oksigen di Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, tahap pertama adalah dengan menyelesaikan suplai oksigen ke rumah sakit dan puskesmas. Pasokan oksigen ini nantinya akan diatur oleh posko tabung oksigen yang ada di kabupaten/kota setelah mendapatkan suplai dari Pemda Provinsi Jawa Barat.
Sedangkan tahap dua, adalah dengan meminjampakaikan tabung oksigen kepada masyarakat yang melakukan isolasi mandiri di rumah. Sebanyak 1.500 tabung oksigen dari Singapura sudah disiapkan.
Anggota DPRD Jabar Weni Dwi Aprianti, S.Ab., menyambut baik langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) melalui Satuan Tugas (Satgas) Oksigen Jabar terus bergerak cepat memasok oksigen ke rumah sakit-rumah sakit yang kebutuhannya sangat mendesak.
“Ini adalah langkah yang sudah kita tunggu-tunggu. Kami sudah menyuarakan agar pasokan oksigen segera didistribusikan ke rumah sakit dengan mekanisme yang baik dan transparan,” ujar Weni saat dikonfirmasi, Rabu, 21/07/2021.
Seperti diketahui, Satgas Oksigen Jabar sudah menyalurkan 50,89 ton liquid oksigen kepada rumah sakit di Jabar. Selain liquid oksigen, ribuan tabung oksigen pun sudah dikirim ke rumah sakit-rumah sakit.
Ia mengharapkan tidak ada ada pihak yang menimbun tabung gas oksigen, dan kapasitas produksi gas oksigen harus betul-betul ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan saat pandemi.
“Pemerintah harus berani menindak tegas oknum-oknum yang tidak bertanggung-jawab yang menimbun tabung gas oksigen ini sehingga distribusinya macet. Oknum-oknum ini harus diberikan hukuman yang berat agar jera,” kata legislator PDI Perjuangan ini.
Selain itu, ia meminta pengawasan terhadap rantai pasokan oksigen dari produsen ke konsumen mesti menjadi perhatian pemerintah.
“Seperti dikerahui, pemerintah sudah memutuskan 90 persen produksi oksigen nasional akan digunakan untuk kebutuhan medis. Kebijakan ini harus segera dieksekusi demi mengantisipasi situasi darurat seiring terus meningkatkan kasus Covid-19 dan kebutuhan oksigen di rumah sakit,” imbuhnya.
Selain itu, politisi asal Dapil Jabar 4 Kabupaten Cianjur inipun mengingatkan kepada pemerintah provinsi agar dilakukan pula upaya mengatasi kelangkaan oksigen ini tak cuma difokuskan kepada pasokan bagi rumah sakit saja, mengingat banyak anggota masyarakat yang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing juga membutuhkan oksigen.
“Ada baiknya pemerintah juga mempertimbangkan untuk menyelenggarakan sentra-sentra isi ulang oksigen demi memenuhi kebutuhan mereka,” jelasnya.
Weni juga meminta kepada masyarakat untuk saling meminjamkan tabung oksigen kepada yang lainya. Misalnya bagi masyarakat yang sudah sembuh dari COVID-19 dan memiliki tabung oksigen bisa meminjamkan kepada pasien COVID-19 yang sedang isolasi mandiri (isoman) yang membutuhkan.