Dunia

Sejarah Hollywood: Dari Desa Tenang hingga Pusat Hiburan Dunia

Hollywood, yang kini dikenal sebagai pusat industri hiburan dunia, memiliki sejarah panjang dan menarik. Terletak di Los Angeles, California, kawasan ini awalnya hanyalah sebuah desa kecil yang jauh dari gemerlap lampu panggung. Transformasinya menjadi pusat perfilman global mencerminkan perjalanan panjang dari inovasi, ambisi, dan perkembangan teknologi.

Pada akhir abad ke-19, Hollywood hanyalah sebuah komunitas agraris yang damai. Wilayah ini pertama kali didirikan oleh Harvey Wilcox, seorang pengusaha asal Kansas, pada tahun 1887. Nama “Hollywood” diusulkan oleh istri Wilcox, Daeida, yang terinspirasi oleh seorang teman yang tinggal di kawasan bernama serupa.

Pada tahun 1903, Hollywood resmi menjadi sebuah kota kecil. Namun, penggabungannya dengan Los Angeles pada 1910 membawa infrastruktur penting seperti air dan listrik yang menjadi landasan bagi pertumbuhan industri hiburan.

Industri film mulai pindah ke Hollywood pada awal abad ke-20. Salah satu alasan utama adalah lokasi geografisnya yang ideal. California menawarkan cuaca cerah sepanjang tahun dan berbagai lanskap alami, mulai dari pantai hingga pegunungan, yang memungkinkan para pembuat film merekam adegan dengan latar belakang beragam.

Pada tahun 1910-an, perusahaan film besar seperti Universal Pictures dan Paramount Pictures mulai bermunculan. Film bisu pertama yang dibuat di Hollywood adalah In Old California (1910), yang disutradarai oleh D.W. Griffith.

Hollywood menjadi semakin penting ketika hukum paten di Pantai Timur, yang dikuasai oleh Thomas Edison, membatasi kebebasan para pembuat film. Untuk menghindari tuntutan hukum, banyak pembuat film pindah ke Pantai Barat, menjadikan Hollywood sebagai tempat perlindungan mereka.

Era keemasan Hollywood berlangsung dari tahun 1920-an hingga awal 1960-an. Pada periode ini, sistem studio besar seperti MGM, Warner Bros., dan 20th Century Fox mendominasi produksi film. Mereka menghasilkan bintang-bintang legendaris seperti Marilyn Monroe, Humphrey Bogart, dan Audrey Hepburn.

Teknologi juga memainkan peran penting dalam pertumbuhan industri ini. Pada akhir 1920-an, film bersuara mulai diperkenalkan, menggantikan era film bisu. Film The Jazz Singer (1927) menjadi salah satu film bersuara pertama yang sukses secara komersial.

Selama era ini, Hollywood juga menjadi simbol “American Dream,” menawarkan gaya hidup glamor yang menarik perhatian orang di seluruh dunia.

Setelah era studio besar, Hollywood mulai beradaptasi dengan perubahan teknologi dan sosial. Pada 1970-an, muncul gelombang baru pembuat film independen yang membawa ide-ide segar ke industri, seperti Steven Spielberg, Martin Scorsese, dan George Lucas.

Hollywood juga menjadi rumah bagi teknologi perfilman canggih, termasuk efek visual dan animasi komputer. Film-film seperti Star Wars, Jurassic Park, dan Avatar membuktikan bahwa Hollywood tetap menjadi pemimpin dalam inovasi sinematik.

Kini, Hollywood tidak hanya mencakup pembuatan film, tetapi juga industri televisi, musik, dan hiburan digital. Meskipun persaingan global semakin ketat, Hollywood tetap menjadi ikon budaya pop yang memengaruhi industri hiburan di seluruh dunia.

Landmark paling terkenal di Hollywood adalah tanda “Hollywood” yang berdiri di bukit Mount Lee. Dibangun pada tahun 1923, tanda ini awalnya bertuliskan “Hollywoodland” sebagai promosi perumahan. Namun, setelah direnovasi pada tahun 1949, tulisan “land” dihilangkan, dan tanda tersebut menjadi simbol abadi dari dunia hiburan.

Show More

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detect

Please consider supporting us by disabling your ad blocker