ADHIKARYA PARLEMEN

Weni Dwi Aprianti Harap SMAN Ciater Segera Dibangun

Detiktoday.com – Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Weni Dwi Aprianti, S.Ab mendorong pembangunan SMAN Ciater untuk segera direalisasikan.

Weni menuturkan, jika jarak sekolah terdekat bagi masyarakat yang berada di Jalan Raya Cagak, Kecamatan Jalancagak, kabupaten Subang berjarak lebih dari 8 kilometer, sehingga para calon siswa tidak bisa masuk ke sekolah negeri melalui jalur zonasi.

Hal ini disampaikan Weni menyikapi sistem zonasi harus menyesuaikan dengan kondisi masyarakat di tiap kecamatan. Seperti dicontohkan dan terjadi di Kecamatan Ciater Kabupaten Subang.

“Persoalan zonasi masih menjadi polemik di sejumlah wilayah di Jawa Barat, apalagi di daerah terpencil contohnya di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang selama ini menjadi daerah blank zonasi. Anak-anak mereka akhirnya kesulitan masuk sekolah negeri, khususnya SMA Negeri atau sederajat,” ujar Weni, saat dikonfirmasi, Kamis 14 September 2023.

“Kasihan, masyarakat yang jauh dari sekolah negeri dipastikan tidak akan memperoleh jatah dari sistem zonasi yang ditetapkan pemerintah,” imbuh legislator PDI Perjuangan asal Dapil IV Jabar, Kabupaten Cianjur ini.

Oleh karenanya, dari hal tersebut menjadi alasan utama masyarakat meminta SMAN Ciater segera dibangun sekaligus mendesak masuk dalam daftar wilayah prioritas pembangunan unit sekolah baru.

Sebelumnya, menurut Weni, sejumlah pegiat pendidikan berencana mengajukan judicial review Permendikbud No 1 Tahun 2021 ke Mahkamah Agung (MA) terkait dengan aturan zonasi PPDB. Pihaknya pun, menyambut baik rencana judicial review aturan zonasi PPDB.

“Bicara soal judicial review kebijakan zonasi, secara moral kami dukung,” katanya.

Ia berharap, pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya memenuhi kebutuhan unit sekolah baru bagi daerah-daerah yang menjadi prioritas.

“Skala prioritas tentunya akan terus kita dorong kepada pihak pemerintah provinsi Jawa Barat dalam mengatasi persoalan pendidikan di Jawa Barat ini.” harapnya.

Weni menyebutkan, sistem zonasi memang menyulitkan. Permasalahan itu tak hanya dirasakan oleh Jabar, tapi juga provinsi lain seperti Jateng dan Jatim.

“Sistem zonasi ini memang bikin sulit. Selain kasus di Kecamatan Jalancagak, masih banyak kasus yang sama di daerah lain, apalagi dengan jumlah kepadatan penduduk yang tinggi tapi kuota sekolah negeri sangat terbatas,” tuturnya.

 

Show More

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detect

Please consider supporting us by disabling your ad blocker