Penulis : Agnes Mnane, S.Sos
Jurnalis : detiktoday.com (NTT)
Wahai penghuni alam semesta
Terbentang menjadi saksi parah parah petarung desa.
Nai Usu 09 Desember 2022.
Demokrasi berduyun-duyun.
Jantung berdetak tiada henti saat perhitungan suara dibuka.
Visi-misi yang telah bergelora.
Terdengar oleh parah pendukung.
Bersenandung merdu merangsang jiwa.
Disampaikan bukan sekedar janji semata.
Kaba ingin membuktikan dikemudian hari.
Palu pemimpin menari-nari.
Membara riah elok berlabur kepadamu.
Menjadi Kepala desa
Itu tujuan parah kontestan.
Siapapun yang terpilih jangan sampai tebang pilih.
Hati dan rasa juang tak boleh piluh.
Dimata hatimu harus mengendong kepada penduduk selatan dan utara.
Sama juga dengan timur dan barat.
Engkau harus menjaga semua insan bernafas di desa ini.
Wahai Kepala desaku.
Kaulah pucuk pemimpin yang berwibawa.
Harapan desa dan kesejahteraan rakyat.
Ada padamu dengan seutuhnya bangsa tercinta.
Pesta demokrasi.
Kalah bukan berarti akhir dari perjuangan.
Dan yang menang terus berjuang melangkah.
Mari…
Kita bekerja dan selalu bekerja.
Membangun desa tercinta.
Majulah desa ku harum lah namamu.
Menjadi elemen bangsa yang memikat hati.
Jadikan desa kita menjadi istana parah pengemar raja dihati.
Nai’usu, 16 desember 2022
