ADHIKARYA PARLEMEN

Rafael Situmorang: Pembelajaran Tatap Muka Harus Dipersiapkan Dengan Baik

ADHIKARYA PARLEMEN

Detiktoday.com – Rencana pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang dikukuhkan melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri diharapkan menjadi momentum mengubah paradigma pendidikan.

PTM menjadi momentum melakukan reorientasi paradigma pendidkan memasuki era tidak menentu dengan perubahan yang cepat.

Anggota komisi 1 DPRD Jabar Rafael Situmorang, S.H mendorong pemerintah daerah untuk memprioritaskan vaksinasi bagi guru/pendidik dan tenaga kependidikan (PTK). Ia juga mendukung penerbitan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri terkait pembelajaran tatap muka terbatas.

“Kami mengapresiasi terutama terkait pengadaan vaksinasi. Kami melihat proses distribusinya cukup bagus. Intinya guru harus cepat menjadi prioritas agar PTM terbatas bisa segera dimulai,” kata legislator PDI Perjuangan saat dikonfirmasi, Jumat 23/04/2021.

Menurutnya, PTM memang diharapkan banyak siswa dan orang tua siswa, sebab pembelajaran jarak jauh selama ini menimbulkan keterlambatan pemahaman bagi siswa. Tidak semua siswa dapat menangkap penjelasan dari guru. Siswa dari SD sulit fokus dan berkonsentrasi menyimak materi pelajaran yang diberikan.

Sudah banyak sekolah baik di daerah yang menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Langkah tersebut harus didukung sejalan dengan persiapan yang matang, di antaranya, seluruh gurunya sudah divaksinasi, mendapatkan izin dari wali murid, dan persiapan insfrastruktur yang memadai sesuai prokes.

“Layak atau tidaknya PTM, menjadi tugas semua pihak untuk bersama-sama menjaga agar rencana PTM nantinya dapat terlaksana dengan baik. Dapat di katakan layak, apabila pemerintah daerah, tenaga pendidik serta orang tua dapat bersama-sama saling mendukung agar siswa yang nantinya melaksanakan pembelajaran tatap muka tetap patuh akan protokol kesehatan,” terangnya.

Rafael menambahkan PTM dapat menjadi kebiasaan baru yang sehat dan baik. Transfer pendidikan secara ilmu dan karakter juga akan kembali terlaksana sehingga produktivitas siswa dan guru kembali meningkat. Yang paling penting ini adalah langkah yang harus didorong kembali demi menghindarkan adanya kasus putus sekolah, penurunan capaian belajar, learning loss, kekerasan pada anak, ketidakmampuan orang tua dalam menghadapi anak, hingga kasus eksternal fatal lainnya.

Show More

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detect

Please consider supporting us by disabling your ad blocker