Nasional

Ali Mochtar Ngabalin Tantang OCCRP Tunjukkan Bukti Tuduhan Korupsi pada Jokowi

Detiktoday.com – Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) menjadi sorotan setelah memasukkan nama Presiden Joko Widodo dalam daftar finalis pemimpin dunia paling korup. Tuduhan ini menuai kritik keras, termasuk dari Ali Mochtar Ngabalin, yang mempertanyakan keabsahan data dan metode OCCRP dalam membuat kesimpulan tersebut.

Mantan Tenaga Ahli Utama Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP), yang kini menjabat sebagai Ketua Bidang Kebijakan Politik Luar Negeri dan Hubungan Internasional di Partai Golkar, mengecam OCCRP sebagai organisasi yang sering memprovokasi tanpa dasar yang jelas.

“Apa itu OCCRP? Kredibilitasnya patut dipertanyakan. Mereka kerap memicu polemik di Tanah Air, tetapi rakyat Indonesia sudah cerdas dan tidak mudah diadu domba,” ujar Ngabalin, Rabu (1/1/2025).

Menurut Ngabalin, publik Indonesia lebih mencintai Jokowi sebagai sosok pemimpin yang telah membawa banyak kemajuan. Ia bahkan menyebut klaim OCCRP sebagai penilaian tak berdasar.

“Berani sekali mereka menuduh tanpa bukti jelas. Data apa yang mereka gunakan untuk menyimpulkan Presiden Joko Widodo, salah satu pemimpin terbaik dalam sejarah Indonesia, terlibat korupsi?” tegasnya.

Ngabalin menantang OCCRP untuk segera menunjukkan bukti konkret terkait tuduhan tersebut. Jika tidak, ia menilai tindakan OCCRP hanya upaya menyebarkan berita palsu untuk menarik perhatian.

“Kalau mereka tidak bisa membuktikan tuduhan itu, maka jelas OCCRP hanya lembaga yang mencari sensasi dengan berita hoaks. Mereka harus bertanggung jawab atas fitnah ini,” imbuhnya.

Ngabalin menegaskan bahwa tuduhan tersebut telah mencederai reputasi Jokowi, yang menurutnya dicintai rakyat Indonesia. Ia juga berani bersumpah bahwa OCCRP tidak akan mampu membuktikan klaim mereka.

“Mereka pasti gagal menunjukkan bukti yang valid. Tuduhan ini adalah kebohongan besar,” pungkasnya.

Menanggapi tuduhan tersebut, Presiden Jokowi memberikan respons ringan saat ditemui di kediamannya di Solo, Selasa (31/12/2024).

“Tokoh korup? Hahaha. Apa yang dikorupsi? Silakan buktikan kalau memang ada,” ujar Jokowi sambil tersenyum.

Ia mengaku belum mengetahui kabar tersebut dan mempertanyakan dasar OCCRP dalam membuat daftar itu. Jokowi juga menyinggung fenomena banyaknya fitnah dan framing negatif yang beredar belakangan ini.

“Sekarang ini kan banyak sekali tuduhan tanpa bukti. Banyak framing jahat yang dibuat untuk menjatuhkan orang. Tapi kita harus tetap fokus pada hal-hal positif,” tegasnya.

Show More

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detect

Please consider supporting us by disabling your ad blocker