Diah Fitri: Jaga Bumi Tak Bisa Ditunda, Aksi Nyata Harus Dimulai dari Diri Sendiri
Detiktoday.com – Hari Bumi bukan sekadar momen simbolis bagi Anggota DPRD Jawa Barat, Diah Fitri Maryani, SE., MM. Ia menegaskan bahwa isu lingkungan adalah panggilan mendesak yang tak bisa lagi disikapi hanya lewat seremoni atau slogan semata.
Dalam pernyataannya, Diah mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan Hari Bumi sebagai titik balik menuju kesadaran kolektif menjaga alam.
“Ini bukan hanya tanggung jawab negara atau pemerintah daerah, tapi tugas bersama. Kita semua, individu, komunitas, pelaku usaha, hingga pemegang kebijakan, harus terlibat aktif,” ujarnya.
Politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini juga menyampaikan bahwa Jawa Barat memiliki posisi strategis dalam peta lingkungan nasional.
“Dengan jumlah penduduk yang besar dan aktivitas industri yang tinggi, langkah-langkah ramah lingkungan di provinsi ini akan memberi dampak besar bagi masa depan bumi,” sebutnya.
Diah menekankan bahwa isu kerusakan lingkungan sudah tidak bisa dianggap sebagai masalah “nanti”. Ia menyebut perubahan iklim, cuaca ekstrem, dan kerusakan alam kini dirasakan langsung oleh warga.
“Kita sudah merasakan dampaknya—dari banjir yang makin sering hingga kualitas udara yang makin memburuk. Maka, menjaga bumi bukan pilihan, tapi keharusan,” ungkapnya.
Ia mendorong masyarakat untuk mulai dari hal-hal kecil namun bermakna.
“Kurangi sampah plastik, tanam pohon di pekarangan, hemat air dan listrik—itu langkah awal yang bisa dilakukan siapa saja,” kata Diah.
Menurutnya, aksi kecil jika dilakukan bersama-sama akan membawa perubahan besar.
Tak lupa, ia memberikan apresiasi kepada komunitas lingkungan dan para pegiat lokal yang terus konsisten dengan aksi nyata. Dari gerakan bersih sungai, bank sampah, hingga urban farming, Diah menilai gerakan akar rumput ini memberi harapan bahwa kesadaran masyarakat mulai tumbuh.
Mengusung tema global “Our Power, Our Planet”, Hari Bumi 2025 berfokus pada transisi menuju energi bersih. Tema ini, menurut Diah, sangat sejalan dengan semangat yang ingin ia dorong: bahwa kekuatan untuk merawat bumi ada pada setiap orang.
“Kita harus berhenti menunggu perubahan datang dari atas. Aksi nyata bisa dimulai dari rumah kita sendiri, dari kebiasaan sehari-hari. Bumi ini tanggung jawab kita semua,” tutupnya.