Enam Kementerian Sepakat Dorong ‘Tamasya’ Jadi Program Nasional Ramah Anak

Detiktoday.com – Istilah “Tamasya” kini punya makna baru di tangan pemerintah. Bukan sekadar kegiatan wisata, TAMASYA merupakan singkatan dari Taman Asuh Sayang Anak, sebuah program yang dirancang untuk mendukung perempuan agar tetap dapat bekerja tanpa harus mengesampingkan perannya sebagai ibu.
Didukung oleh enam kementerian, inisiatif ini menjadi langkah konkret dalam menciptakan lingkungan kerja yang mendukung keluarga dan ramah anak.
Kepala BKKBN, Wihaji, menyebut Tamasya sebagai solusi strategis dalam menghadapi tantangan pengasuhan anak di tengah kesibukan orang tua, khususnya ibu yang bekerja.
“Negara punya tanggung jawab untuk hadir dan menjamin pengasuhan anak yang berkualitas dan adil,” ungkapnya dalam kegiatan Sosialisasi Surat Edaran Bersama Enam Menteri di Jakarta, Rabu (9/7/2025).
Wihaji menyampaikan bahwa program ini merupakan hasil kerja sama antara BKKBN dengan Kementerian Agama, Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), serta Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah (Diktasmen).
Kolaborasi antarinstansi ini diarahkan untuk membangun sistem dukungan pengasuhan di tempat kerja melalui penyediaan fasilitas penitipan anak. Tamasya diharapkan dapat memperkuat peran perempuan di dunia kerja tanpa harus mengorbankan kehidupan keluarga mereka.
Menurut Wihaji, keterlibatan lintas kementerian mencerminkan komitmen negara dalam memperkuat ketahanan keluarga. Ia juga menambahkan bahwa program Tamasya kini telah masuk dalam skema penilaian proper perusahaan—sebagai salah satu indikator untuk mendapatkan predikat proper emas atau hijau.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol, menegaskan bahwa setiap perusahaan wajib menyediakan fasilitas Tamasya bagi anak-anak para pekerjanya.
“Ini adalah bagian dari upaya menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung tumbuh kembang anak,” ujarnya.
Lebih jauh, Hanif menyebut Tamasya sebagai model kerja sama lintas sektor yang mengedepankan nilai-nilai keluarga dalam pembangunan nasional. Ia percaya, program ini akan menjadi fondasi penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sekaligus memperkuat ketahanan sosial bangsa.
 
				 
					






