Detiktoday.com – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menemukan hal ganjil dalam tragedi Kanjuruhan. Setelah melakukan investigasi, Kontras mengaku telah mendapatkan 12 temuan awal, salah satunya, keganjilan soal mobilisasi aparat di Kanjuruhan, termasuk Brimob yang membawa gas air mata.
“Kami menemukan bahwa pengerahan aparat keamanan atau mobilisasi berkaitan dengan aparat keamanan yang membawa gas air mata itu dilakukan pada tahap pertengahan babak kedua,” kata Kepala Divisi Hukum Kontras Andi Muhammad Rezaldi dalam jumpa pers, Minggu (9/10).
“Padahal, dalam konteks atau situasi saat itu tidak ada ancaman, atau potensi gangguan keamanan. Jadi ini kami melihat ada suatu hal yang ganjil,” ujarnya lagi.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya tengah mendalami temuan Kontras perihal pengerahan aparat yang membawa gas air mata saat pertengahan babak kedua laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Kontras menyebut mobilisasi aparat itu ganjil lantaran pada saat pengerahan pertandingan tidak ada ancaman di dalam stadion.
“Semua didalami, baik peristiwa di dalam dan di luar stadion,” ujar Dedi, Minggu (9/10).
Dedi menjelaskan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah menyampaikan bahwa Polri akan mengusut tuntas kejadian di Malang. Oleh karenanya, Dedi meminta waktu agar tim yang bekerja bisa menyelesaikan pekerjaannya.
“Semua masih berproses. Tunggu kerja tim dulu,” katanya.