Tiongkok Tegaskan Sikap: Tak Akan Diam jika Kepentingannya Dikompromikan
Detiktoday.com – Di tengah memanasnya dinamika perdagangan global, Pemerintah Tiongkok mengeluarkan pernyataan tegas kepada negara-negara mitra dagang, khususnya terkait kesepakatan ekonomi dengan Amerika Serikat. Dalam konferensi pers Kementerian Perdagangan pada Senin (21/4), Beijing memperingatkan bahwa mereka tidak akan tinggal diam jika ada perjanjian yang merugikan kepentingan nasional Tiongkok.
“Kami menghormati hak setiap negara untuk membangun hubungan dagang dengan siapa pun, termasuk Amerika Serikat. Namun, jika kesepakatan tersebut mengorbankan kepentingan Tiongkok, kami akan merespons secara tegas dan proporsional,” ujar juru bicara kementerian.
Pernyataan ini muncul setelah muncul laporan bahwa Washington, melalui strategi dagang baru, mendorong sejumlah negara untuk membatasi akses perdagangan dengan Tiongkok demi mendapatkan pengecualian tarif dari AS. Strategi tersebut menuai kritik karena dinilai sebagai bentuk tekanan ekonomi sepihak.
Tiongkok mengecam keras pendekatan tersebut, yang dianggap sebagai penyalahgunaan kebijakan tarif dan pelanggaran prinsip perdagangan multilateral.
“Amerika Serikat telah memanipulasi konsep ‘kesetaraan’ untuk memaksakan negosiasi yang tidak adil terhadap mitra-mitranya,” lanjut juru bicara tersebut.
Meski demikian, Tiongkok menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan setiap perbedaan perdagangan melalui dialog yang adil, bermartabat, dan saling menghormati. Beijing juga menyatakan kesiapan memperkuat solidaritas dengan negara-negara yang menolak tekanan ekonomi dari satu pihak.
“Kami memiliki tekad kuat dan kemampuan penuh untuk melindungi hak serta kepentingan sah kami,” tegas pihak kementerian.
Langkah keras ini menjadi sinyal bahwa Tiongkok tidak akan segan mengambil langkah balasan jika situasi perdagangan global semakin merugikan pihaknya. Ketegangan antara dua kekuatan ekonomi dunia ini kembali menguji ketahanan sistem perdagangan internasional di tengah kondisi global yang belum stabil.
