DPRD Jabar, Hj Iis Turniasih Mendorong Pemda Untuk Normalisasi Sungai, Guna Cegah Banjir Dimusim Hujan
DETIKTODAY.COM – Cuaca ekstrem berpotensi besar terjadi selama musim peralihan, Mulai dari hujan disertai petir dan angin kencang ini terjadi disejumlah wilayah di Jawa Barat. Kondisi cuaca tersebut berpotensi timbulnya bencana seperti banjir dan longsor.
Anggota DPRD Jabar asal Dapil X Kabupaten Karawang-Purwakarta, Hj. Iis Turniasih mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi dan gotong royong menjelang musim penghujan kedepan.
“Saya mengajak masyarakat tetap waspada, karena di kabupaten Karawang dan Purwakarta mulai memasuki musim penghujan. Salah satunya adalah dengan mengecek saluran air di rumah warga masing-masing, membersihkan sampah-sampah dan menjaga lingkungan disekitarnya agar tidak sampai menimbulkan banjir, yang merugikan kita semua,” Paparnya.
Hj. Iis mengingatkan Pemerintah daerah untuk waspada daerah rawan banjir dan longsor.
“Saya harap pemerintah baik provinsi maupun kabupaten untuk siaga dan antisipasi terhadap bencana. Hal ini harus berkaca pada tahun sebelumnya dimana bencana banjir dan longsor juga terjadi di kabupaten Karawang dan Purwakarta,” ujar Hj. Iis Turniasih, saat dikonfirmasi, Selasa 19 Oktober 2021.
Hj. Iis meminta pihak pemerintah melakukan normalisasi sungai, sebagai langkah dan upaya pengendalian banjir.
“Saya meminta agar pemerintah baik provinsi maupun kabupaten segera mengambil langkah konkrit melakukan gerakan bersama melaksanakan normalisasi sungai yang bertujuan untuk mengendalikan banjir dalam menghadapi musim penghujan ini,” katanya.
Hj. Iis memaparkan, upaya pengendalian banjir wajib terus ditingkatkan untuk menekan seminimal mungkin dampaknya, terutama memastikan tidak ada korban jiwa dan genangan air yang harus surut dalam waktu 6 jam setelah hujan berhenti atau tidak ada luapan lagi dari sungai atau kali.
“Normalisasi mutlak dilaksanakan agar pengendalian banjir efektif. Penyebab banjir adalah sungai yang meluap karena tidak mampu menampung air, baik kiriman dari hulu atau buruknya drainase di dalam kota yang berasal dari sampah,” Pungkasnya.***