Pansus VII DPRD Jabar Tinjau Aset Transportasi Air, Tuti Turimayanti Soroti Potensi untuk Kesejahteraan Masyarakat

Detiktoday.com — Panitia Khusus (Pansus) VII DPRD Provinsi Jawa Barat menyoroti pentingnya pengelolaan aset transportasi air milik daerah agar lebih produktif dan tidak terbengkalai. Hal ini mengemuka dalam kunjungan kerja mereka ke UPTD Pengelola Prasarana Perhubungan Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (PPP LLASDP) Cinunuk, Kabupaten Bandung, Kamis (7/8/2025).
Anggota Pansus VII, Tuti Turimayanti, menilai aset-aset milik UPTD tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal. Menurutnya, jika dikelola secara strategis, aset transportasi sungai dan danau dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar, khususnya di wilayah dengan akses darat terbatas.
“Kita tidak ingin aset-aset ini hanya jadi beban daerah. Harus ada terobosan agar bisa memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan PAD,” ujar Tuti, legislator dari Fraksi PDI Perjuangan.
Ia menambahkan, pendataan ulang serta penilaian kelayakan aset perlu dilakukan segera, agar tidak ada potensi ekonomi yang terbuang sia-sia.
“Aset yang sudah ada harus didesain penggunaannya secara produktif dan terintegrasi dengan kebutuhan daerah,” tegasnya.
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Perubahan atas Perda Nomor 3 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah. Pansus VII ingin memastikan regulasi tersebut selaras dengan kondisi faktual dan mendukung pengelolaan aset yang lebih akuntabel.
Tuti juga menekankan perlunya kolaborasi antara DPRD, pemerintah daerah, dan pihak swasta agar pengelolaan aset tidak hanya berjalan di atas kertas.
“Sinergi lintas sektor mutlak dibutuhkan untuk menghindari stagnasi dan menciptakan solusi nyata di lapangan,” katanya.
Transportasi air, sambungnya, punya peran strategis dalam konektivitas dan distribusi barang antardaerah, terutama di wilayah perairan yang selama ini kurang mendapat perhatian. Jika dikelola serius, menurut Tuti, sektor ini bisa menjadi tulang punggung ekonomi alternatif di Jawa Barat.