Christin Novalia Dorong Peningkatan Inklusi Disabilitas untuk Majukan Kemajuan Sosial

Detiktoday.com – Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember, Anggota DPRD Jawa Barat, Christin Novalia Simanjuntak, SH., M.Kn., menegaskan bahwa pembangunan sosial yang berkeadilan hanya dapat dicapai apabila seluruh kelompok masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, memperoleh akses yang setara. Ia menyoroti bahwa momen ini seharusnya tidak dipahami sebagai acara seremonial semata, melainkan sebagai kesempatan untuk menilai kembali efektivitas kebijakan dan program yang telah diterapkan.
Menurut Christin, penyandang disabilitas masih berhadapan dengan berbagai hambatan di lapangan. Mulai dari infrastruktur publik yang belum ramah difabel, minimnya kesempatan kerja inklusif, hingga ketimpangan layanan pendidikan adaptif di sejumlah wilayah. Situasi ini, katanya, dapat menghambat upaya mencapai kemajuan sosial yang merata.
“Tema tahun ini mengingatkan kita bahwa inklusi bukanlah slogan belaka. Kita harus memastikan lingkungan yang benar-benar memberi ruang bagi penyandang disabilitas untuk terlibat penuh dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya, merujuk pada tema “Fostering disability-inclusive societies for advancing social progress.”
Christin juga menegaskan bahwa perubahan cara pandang sosial merupakan bagian penting dari perjuangan membangun masyarakat inklusif. Ia menilai bahwa stigma dan diskriminasi yang masih sering ditemui justru mempersempit kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk berkembang.
“Yang sering membatasi bukan kemampuan mereka, tetapi ruang yang tidak diberikan oleh lingkungan sekitar,” tuturnya.
Terkait kebijakan, ia menyoroti perlunya penguatan implementasi di lapangan. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah daerah, legislatif, pelaku usaha, dan masyarakat umum sangat dibutuhkan untuk memastikan semua warga mendapatkan hak layanan dasar yang setara—baik akses infrastruktur, pelatihan kerja, maupun pendidikan adaptif.
“Tanpa dukungan masyarakat luas, kebijakan sebaik apa pun tidak akan berjalan optimal. Budaya inklusif harus tumbuh dari semua elemen,” tegasnya.
Lebih jauh, Christin mendorong peningkatan program pemberdayaan yang berfokus pada penguatan kemandirian penyandang disabilitas. Baginya, kesetaraan kesempatan bukan hanya memberi manfaat bagi individu, tetapi juga berkontribusi pada kemajuan sosial secara keseluruhan.
“Masyarakat yang maju adalah masyarakat yang merangkul semua warganya tanpa terkecuali,” ujarnya.
Menutup pernyataannya, Christin menyampaikan harapannya agar peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025 dapat menjadi pemacu bagi berbagai sektor untuk mempercepat pembentukan lingkungan yang lebih ramah, adil, dan inklusif bagi penyandang disabilitas.
“Kita harus memastikan tidak ada satu pun warga yang tertinggal. Itulah inti dari inklusivitas dalam pembangunan,” pungkasnya.







