ADHIKARYA PARLEMEN

Abdy Yuhana Tekankan Pentingnya Pemimpin Miliki Visi, Ide, dan Konsep yang Jelas

Detiktoday.com – Dr. Abdy Yuhana, Sekretaris Jenderal Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), menekankan pentingnya seorang pemimpin untuk memiliki visi, ide, dan konsep yang jelas. Ia mengkritik fenomena politik modern yang cenderung pragmatis, yang menurutnya, sering kali mengesampingkan nilai-nilai ideologis dan konsepsi bernegara.

“Hari ini, kita menghadapi tantangan di mana pragmatisme politik lebih menonjol dibandingkan konsepsi yang solid. Ini akibat dari penerapan demokrasi liberal, atau apa yang disebut Bung Karno sebagai demokrasi 50 persen + 1,” kata Abdy.

Abdy menekankan bahwa peringatan Hari Lahir Pancasila setiap 1 Juni harus menjadi momen refleksi penting bagi bangsa Indonesia. Abdy mengingatkan bahwa Pancasila bukan sekadar simbol, tetapi sebuah konsepsi bernegara yang menjadi fondasi kokoh bagi Indonesia.

Ia menggarisbawahi bahwa pengakuan resmi Hari Lahir Pancasila melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 pada 1 Juni, merupakan pengingat sejarah penting ketika Soekarno pada sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) tahun 1945 memperkenalkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Konsepsi ini kemudian diterima secara aklamasi oleh seluruh peserta sidang.

Abdy menegaskan bahwa Soekarno tidak hanya berbicara tentang dasar negara, tetapi menyampaikan visi besar tentang bagaimana Indonesia seharusnya dibangun dan dipimpin. Dengan Pancasila, Soekarno menawarkan sebuah ide yang mampu menyatukan keberagaman Indonesia di bawah satu payung kebangsaan.

“Bung Karno selalu mengatakan bahwa segalanya harus dipandu oleh ide, oleh konsepsi. Ia merumuskan Pancasila sebagai ide besar untuk Indonesia, sebuah dasar negara yang mempersatukan dan menjadi penuntun dalam membangun bangsa,” ujar Abdy saat berada di Bali.

Lebih lanjut, Abdy menjelaskan bahwa sebelum Pancasila ditawarkan sebagai dasar negara, Soekarno menguji konsep ini di berbagai daerah seperti Surabaya, Bandung, Ende, dan Bengkulu. Setelah mendapat dukungan dari komunitas pergerakan, Pancasila kemudian diperkenalkan di forum resmi BPUPK pada 1 Juni 1945, yang kini kita kenal sebagai Hari Lahir Pancasila.

“Pancasila telah menjadi philosophische grondslag atau landasan filosofis yang mendalam bagi bangsa Indonesia. Ini adalah norma dasar negara yang fundamental dan tak tergantikan,” ujar Abdy, yang juga merupakan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat.

Abdy juga menyoroti upaya Soekarno untuk memperkenalkan Pancasila kepada dunia. Dalam Sidang Umum PBB pada 30 September 1960, Soekarno menyampaikan pidato berjudul To Build The World A New di mana ia memaparkan Pancasila sebagai landasan negara Indonesia yang unik, tidak terikat pada Manifesto Komunis atau Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat.

“Bung Karno menyebut Pancasila sebagai solusi yang lebih tinggi dari kedua ideologi besar itu, sebagai jawaban Indonesia kepada dunia,” ungkap Abdy.

Show More

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detect

Please consider supporting us by disabling your ad blocker