Detiktoday.com – Anggota DPRD Jabar, Hj. Ijah Hartini mengajak segenap kader perempuan untuk terus berani mengambil bagian dan peran nyata dalam dinamika politik di Indonesia.
Ijah menuturkan sebagaimana disampaikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri bahwa peran perempuan, peran ibu, sangat penting sebagai salah satu penentu keberhasilan lahirnya generasi penerus yang sehat, cerdas, dan memiliki semangat juang yang menyala-nyala.
“Ibu Megawati berbagi cerita dan menyemangati kaum perempuan untuk berani wujudkan mimpinya, berani mengambil peran lebih dalam memajukan keluarga dan lingkungan sekitarnya,” tuturnya.
Hal ini disampaikan Ijah dalam rangka peringatan Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada tanggal 8 Maret 2023.
Legislator PDI Perjuangan ini juga mengatakan bahwa sejumlah isu krusial di negeri ini sangat erat dan dekat kaitannya dengan kehidupan perempuan. Karena itu, perempuan terus diminta untuk aktif dan partisipatif.
“Seperti halnya isu lingkungan hidup, ketahanan pangan, pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan, hingga teknologi informasi,”ujar Politisi PDI Perjuangan ini.
Selain itu juga, Ia mengungkapkan bahwa perempuan dengan segala dinamikanya menghadapi tantangan tersendiri ketika akan terjun ke dunia politik.
“Perjuangan perempuan untuk dapat duduk di kursi parlemen dan terlibat langsung dalam pembuatan keputusan tidaklah mudah. Sebab, mereka masih harus berjuang menghadapi stigma, dan kendala struktural maupun kultural sebagai perempuan,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Ijah mengatakan intinya perempuan kader PDI Perjuangan harus memiliki semangat tinggi dalam perjuangan ideologis tanpa melupakan tanggung jawabnya sebagai ibu dalam keluarga.
“Apa yang disampaikan Ketua Umum sangat penting untuk diapresiasi sebagai upaya untuk terus memberikan semangat dan dukungan kepada perempuan agar terus terlibat aktif dalam pembangunan bangsa melalui politik,” ujarnya.
Adapun Hari Perempuan Internasional (IWD) adalah hari perayaan global untuk merayakan pencapaian sosial, ekonomi, budaya, dan politik para perempuan.
