Kadis PMD Dan Inspektorat Tutup Mata, Jalan Rabat Beton di Sambet Dibangun Asal Jadi
Kupang, detiktoday.com || Gerak laju pembangunan di sebuah wilayah akan dapat memberi manfaat bagi masyarakat setempat apabila wujud nyata pembangunan terjamin kualitasnya. Jangan harap dapat memberi kontribusi pemanfaatan pada warga jika bangunan infrastruktur terkesan dikerjakan secara serampangan.
Rupanya hanya menjadi retorika belaka bagi sebagian oknum dan kelompok yang hingga saat ini masih bermain dengan indikasi syarat penyimpangan seperti yang terjadi di Desa Sambet Kecamatan Toianas Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Dari sejumlah item pembangunan infrastruktur yang ada di desa ini, terkesan dikerjakan secara asal asalan. Diduga pengelola anggaran tidak menggunakan juknis dalam pelaksanaannya. Belum lagi ada indikasi pihak pemerintah desa sengaja tidak memasang papan informasi sebagai media bagi warga setempat untuk mengetahui atas adanya proyek yang dikerjakan beserta anggaran yang digunakan berasal darimana sumber dananya seperti halnya dalam pembangunan di dusun A, B, C dan D desa Sambet.
Bukan hal yang dinilai lumrah ketika melihat kondisi bangunan drainase tersebut, mengingat baru dua minggu dibangun sudah nampak kerusakan di hampir semua titik pengerjaan.
Bahkan salah satu pantauan media berbeda yakni pembangunan jalan rabat beton di dusun A (Sambet) dan dusun B (Mnelaane) yang belum hitungan 4 bulan sudah mengalami kondisi rusak berat.
“Kami sangat prihatin melihat fisik bangunan jalan cor ini. Soalnya baru dibangun empat bulan pertama, kondisinya sudah amburadul. Bangunan fisik sudah tidak utuh lagi.” Ujar salah satu warga di dusun tersebut yang enggan namanya dipublikasikan.
“Masyarakat heran dengan sikap Inspektorat dan Polisi, sebab Jalan Rabat Beton yang informasinya dikerjakan dari Dana Desa dan tanpa plang nama itu kok bisa tidak pakai pondasi, bukankah Kades mengetahui bahwa jalan tersebut tiap hari dilalui mobil yang membawa warga pulang –pergi ke ibu kota dan pasar,” ujar Pan Paulus Nunuhitu kepada detiktoday.com, Sabtu (14/01/2023) ketika meninjau dari dekat kondisi jalan yang diributkan masyarakat itu.
Seorang warga sekitar, mengaku setiap hari melintasi jalan tersebut. Ia sering was-was jika malam hari, apalagi kondisi hujan lubang tak terlihat karena penuh dengan air dan jalan lain yang di sertu menggunakan tanah liat, sering juga pengendara terjatuh dan terperosok ke dalam kubangan yang rusak.
Disampaikannya, setahu saya, dalam membuat jalan rabat beton, kita harus menghitung kebutuhan material. Hal ini diperlukan perhitungan yang tepat supaya anggarannya tidak meleset.
Dugaan kuat adanya indikasi tidak komitmennya pelaksana pekerjaan insfrastruktur di Didesa Sambet terhadap Juklak (petunjuk Pelaksanaan) dan Juknis (petunjuk teknis) yang seharusnya menjadi acuan dalam setiap pengerjaan pembangunan.
“Bisa jadi ada dugaan pihak pengelola tidak mengindahkan spesifikasi dengan merekayasa takaran yang diatur dalam juklak dan juknis.” Ujar Albon, Ketua DPW. Ikatan Wartawan Online Indonesia Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Atas temuan tersebut, lebih lanjut Albon memastikan layak dikoordinasikan ke Inspektorat dan kejaksaan sekaligus sebagai bahan laporan.
”Pekerjaan tersebut patut disoroti atas dugaan manipulasi yang menimbulkan kerugian negara dan dapat dituntut dengan dugaan korupsi “ujarnya.
Sementara Kades Sambet kecamatan Toianas, Agustinus Tutu Nenometa yang sedianya akan dikonfirmasi terkait hal tersebut, hingga berita ini naik secara online ternyata yang bersangkutan belum bisa ditemui berhubung yang bersangkutan tidak berada ditempat.
Roy Saba/korwil Nusa Tenggara