ADHIKARYA PARLEMEN

Tuti Turimayanti Ingatkan Pentingnya Etika Bermedia Sosial dan Cegah Penyebaran Hoaks

Detiktoday.com – Maraknya penyebaran hoaks dan informasi menyesatkan di media sosial menjadi perhatian serius Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Tuti Turimayanti. Ia mengajak masyarakat untuk lebih cermat dan bertanggung jawab dalam mengonsumsi serta membagikan informasi di ruang digital.

“Media sosial memang memberikan kebebasan berekspresi, tetapi bukan berarti bebas tanpa batas. Kita perlu menyikapi kebebasan itu dengan sikap bijak dan kritis,” ujar Tuti.

Politisi dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut mengingatkan, salah satu dampak serius dari penyebaran informasi palsu adalah rusaknya persatuan sosial. Ia menegaskan bahwa literasi digital yang rendah berpotensi menjadikan masyarakat korban provokasi, terutama menjelang agenda-agenda politik atau sosial yang sensitif.

“Banyak isu yang sengaja digoreng untuk memecah belah masyarakat. Jangan sampai kita terjebak atau bahkan ikut menyebarkan informasi yang belum terverifikasi,” tegasnya.

Tuti juga menyerukan agar masyarakat tak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga mampu menjadi filter terhadap konten-konten yang beredar. Ia mendorong agar publik terbiasa melakukan verifikasi informasi sebelum membagikannya kepada orang lain.

“Jika menerima kabar, jangan langsung percaya. Cek sumbernya, lihat konteksnya, dan pastikan kebenarannya. Tindakan sederhana ini bisa mencegah dampak besar,” katanya.

Khusus kepada generasi muda, Tuti memberikan dorongan untuk aktif menjadi penyebar nilai-nilai positif di dunia maya. Ia menilai peran pemuda sangat strategis dalam membentuk budaya digital yang sehat dan membangun.

“Gunakan media sosial sebagai sarana berbagi inspirasi dan pengetahuan, bukan alat untuk menyebar kebencian atau menyesatkan publik,” imbuhnya.

Ia juga menekankan pentingnya mengakses informasi dari kanal-kanal resmi dan kredibel, seperti situs pemerintah, media arus utama, dan lembaga yang dapat dipertanggungjawabkan.

“Masyarakat yang cerdas tidak hanya aktif di media sosial, tapi juga mampu berpikir kritis dan memilih informasi secara selektif. Ini adalah fondasi bagi demokrasi yang sehat,” tutupnya.

Show More

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detect

Please consider supporting us by disabling your ad blocker