Nasional

Pemerhati Hukum : Monopoli Harga Sawit Rugikan Petani Indragiri Hulu


Rengat, Riau – Detik Today.Com – Sejumlah nama pemilik modal di Indragiri Hulu, Riau diduga dalang pemicu terjadi monopoli harga tandan buah sawit hingga harga menjadi rendah.

Akibatnya, petani sawit rugi dan harga tidak pernah standar. Oleh sebab itu, salah satu Pemerhati Hukum (PH) Riau Justin Panjaitan kembali bersuara lantang.

” Jika peraktek monopoli berlanjut, ekonomi masyarakat akan hancur,” katanya di Rengat, Senin.

Diperparah lagi, peraktek monopoli itu diduga juga dibekengi oleh sejumlah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang ada di Inhu dan pemodal besar.

Modusnya, pemilik modal memiliki DO tunggal, hingga petani sawit dan pengusaha kecil tidak berdaya.

“Anehnya, untuk mengelabui, peraktek monopoli memiliki kode kode tertentu,” ujarnya.

Jika pemerintah membiarkan hal ini terus berlanjut, maka ekonomi masyarakat, petani sawit di Indragiri Hulu justru bakal terpuruk.

Kata Justin, dirinya sudah mengantongi sejumlah nama perusahan yang membengkengi peraktek monopoli itu. Misalnya, PKS PT KAS dan lainnya justru sering bermaalah di tengah masyarakat, bukan saja karena limbah, perizinan, juga penampung hasil panen buah sawit dari kawasan hutan.

Bahkan, PKS yang tidak memiliki kebun, akhirnya membeli buah sawit dengan cara ilegal. Ini juga terjadi akibat kurangnya pengawasan dan keberanian masyarakat untuk melaporkannya.

Dugaan kuat, pelaku adalah Among, Hotli Sirait yang menjalani monopoli harga tersebut. Dan, PKS PT KAS yang diduga dilindungi sejumlah oknum.

Melihat kondisi ini, lanjut Justin, saat ini dirinya juga terus mengumpulkan bukti – bukti dan dokumen terkait praktek merugikan itu. Nanti, setelah lengkap akan melaporkan ke penegak hukum dan kementrian terkait.

Berkaitan dengan berita ini, pihak – pihak terkait berlum dapat dikonfirmasi. (Rls).

Show More

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detect

Please consider supporting us by disabling your ad blocker