Virus Hepatitis Ditularkan Lewat Mulut
Detiktoday.com – Menkes Budi Gunadi Sadikin (BGS) menyebut virus hepatitis akut misterius menular melalui asupan makanan yang masuk melalui mulut.
“Virus ini (hepatitis akut misterius) menular lewat asupan makanan, lewat mulut,” kata Budi dalam keterangan resmi, Senin (9/5).
Ia menyarankan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tindakan pencegahan seperti rajin mencuci tangan. BGS mencatat 15 kasus hepatisis akut misterius di temukan di Indonesia. Kasus tersebut ditemukan sejak 27 April 2022.
“Tanggal 27 April, Indonesia menemukan tiga kasus di Jakarta dan kita keluarkan edaran agar semua rumah sakit dan dinsos melakukan surveillance. Sampai sekarang di Indonesia ada 15 kasus,” kata Budi dalam keterangan resmi, Senin (9/5).
Ia menerangkan, saat ini pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan WHO dan beberapa negara di Eropa untuk mencari tahu penyebab penyakit misterius tersebut.
Menko PMK Muhadjir Effendy menunjuk Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara, sebagai fasilitas kesehatan rujukan untuk kasus infeksi hepatitis akut misterius.
Ia memastikan seluruh biaya penanganan rumah sakit terhadap pasien anak bergejala Ichterus (penyakit kuning) dan Hepatitis akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Hal itu lantaran kasus hepatitis misterius sejauh ini menunjukkan gejala mirip penyakit kuning.
Namun apabila terjadi eskalasi situasi, kemudian dinyatakan sebagai kejadian luar biasa atau wabah, maka biaya perawatannya akan ‘dicover’ oleh pemerintah.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mendesak pemerintah segera mengusut dan mencari tahu penyebab hepatitis misterius yang hingga kini telah menewaskan empat anak di Indonesia.
“Kita akan minta komisi teknis terkait dalam hal ini Komisi IX untuk koordinasi dengan mitranya yaitu Kemenkes,” kata dia kepada wartawan, kemarin.
Dasco mewanti-wanti, temuan hepatitis bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan jika tidak segera ditangani. Dia meminta Kemenkes agar serius mencari solusi untuk menangani penyakit tersebut. Dia pun berharap agar penyakit tersebut tak menular apalagi menjadi pandemi baru.
Kemenkes membeberkan sejumlah langkah mitigasi penularan kasus infeksi hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya. Kata dia, tidak ada tes acak untuk mengurangi dampak hepatitis misterius ini.
Sesditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan dalam lakukan upaya preventif ini harus dibarengi kolaborasi masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Mitigasi tentunya deteksi dini dan kecepatan untuk membawa pasien ke fasilitas kesehatan agar bisa mendapatkan pertolongan segera,” kata Nadia, kemarin.
Mantan Direktur Badan Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama menilai, terlalu dini memprediksi kasus infeksi hepatitis misterius akan menjadi pandemi secara global. Kata dia, saat ini status hepatitis misterius masih menjadi penyakit yang masuk kategori kejadian luar biasa (KLB) yang ditetapkan WHO per 15 April lalu.
‘’Pengklasifikasian status penyakit menurutnya merupakan hal lumrah, apalagi penyakit ini masih misterius,’; kata Tjandra.