Pemerintah Daerah Tangani Klaster Sekolah Weni Dwi Aprianti Beri Apresiasi
detiktoday.com – Anggota Komisi V DPRD Jabar, Weni Dwi Aprianti,S.Ab., mengapresiasi langkah pemerintah daerah yang proaktif mengawal PTM secara maksimal.
Sejumlah Kepala Daerah si Jawa Barat menghentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Seratus Persen mengingat merebaknya penularan covid-19 varian Omicron yang menyebar ke lingkungan sekolah.
“Kesehatan dan keselamatan anak didik dan guru penting diperhatikan, mengingat pandemi Covid-19 masih menjadi ancaman disekitar kita. Langkah antisipasi yang dilakukan kepala daerah terhadap penyebaran virus di lingkungan sekolah ini sangat penting dilakukan karena interaksi para siswa sangat tinggi, baik di dalam maupun diluar sekolah,” ujar Weni, saat dikonfirmasi, Senin 14 Februari 2022.
Weni menjelaskan hasil studi banding tersebut, dimana dalam dua tahun ini, di Provinsi Sulawesi Utara tidak terjadi klaster sekolah, hal ini sangat berbeda dengan di Provinsi Jabar.
“Komisi V DPRD Jabar telah melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sulawesi Utara, khususnya Kota Manado dan Tomohon terkait penanganan COVID-19 pada kegiatan pembelajaran tatap muka dan mencegah klaster di sekolah, pada bulan Januari yang lalu,” tutur Weni, anggota komisi V DPRD Jabar dari Fraksi PDI Perjuangan ini.
Weni menilai, diperlukan sejumlah treatment yang bisa dipelajari atau di pergunakan dari daerah lain dalam hal pencegahan klaster covid-19 di lingkungan sekolah, seperti di Sulawesi Utara.
“Sama sekali tidak terjadi kasus klaster sekolah atau zero klaster sekolah,” imbuhnya.
Kemudian, dalam penanganan kasus covid-19 tersebut, adalah terciptanya sistem integrasi yang efektif antara gugus tugas sekolah dengan pemerintah baik kabupaten/kota, maupun provinsi dan puskesmas.
“Pemerintah melalui dinas pendidikan harus paham betul bagaimana karakteristik penyakit, penangan dan beban kerja di puskesmas. Peran gugus tugas sekolah penting sekali dalam hal koordinasi dengan kabupaten/kota. Serta peran aktif guru saat siswa harus belajar daring, melalui program ‘guling’ (guru keliling) jadi tolok ukur penilaian dinas pendidikan,” Pungkasnya.
Kunci keberhasilan dalam penangananya, pemerintah melakukan sosialisasi kepada orang tua siswa dengan sangat baik, dan siswa mendapatkan buku saku siswa terkait COVID-19.
“Melalui buku saku siswa dapat kontrol aktivitas siswa, diisi tiap hari ketika PTM mencegah anak keluyuran sepulang sekolah,” ujarnya.